Beranda Nasional Soal Pemilu Indonesia, Mahfud MD: Pilih Wakil Sekaligus Program

Soal Pemilu Indonesia, Mahfud MD: Pilih Wakil Sekaligus Program

190
0
Soal Pemilu, Mahfud MD: Pilih Wakil Sekaligus Program
Petugas mensimulasikan pelaksanaan pemungutan suara di kantor KPU Pusat, Jakarta, Selasa (22/3/2022). Digelarnya simulasi pemilu, sebagai komitmen KPU untuk tetap melaksanakan Pemilu 2024. KPU menegaskan tidak terlibat dengan isu penundaan pemilu yang saat menjadi bola panas di kalangan elite partai. Dalam simulasi, ada dua metode dilakukan. Pertama tempat pemungutan suara (TPS) dengan menggunakan dua kertas suara dan TPS dengan tiga kertas suara. BeritaSatuPhoto/Joanito De Saojoao.

Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan masyarakat agar benar-benar memperhatikan kerja dan program dari para caleg dan pasangan capres-cawapres yang akan bertarung di Pemilu Serentak 2024. Menurut Mahfud, pemilu bukan sekedar memilih wakil di legislatif dan eksekutif, tetapi juga memilih program yang telah untuk membangun Indonesia ke depannya.

Hal ini disampaikan Mahfud melalui Deputi Bidang Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Janedjri M Gaffar dalam seminar yang diselenggarakan Dewan Pers bertajuk ‘Pers Dan Pemilu Serentak 2024’, di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat.

“Melalui Pemilu, rakyat tidak hanya memilih orang yang akan menjadi wakilnya dalam menyelenggarakan negara, tetapi juga memilih program yang dikehendaki sebagai kebijakan negara pada pemerintahan selanjutnya,” ujar Mahfud.

Tujuan pelaksanaan pemilu, kata Mahfud adalah terpilihnya wakil rakyat dan terselenggaranya pemerintahan yang sesuai dengan aspirasi rakyat. Jika tidak, kata Mahfud, pemilu akan kehilangan roh demokratisnya dan hanya akan menjadi mekanisme pemberian legitimasi bagi pemegang kekuasaan negara.

“Pemilu yang demikian adalah Pemilu yang kehilangan ruh demokrasi. Karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, Pemilu harus dilaksanakan menurut asas-asas tertentu yang mengikat keseluruhan prosesnya,” tandas Mahfud.

READ  Tepis Pernyataan Sandiaga Uno, Waketum Golkar: KIB Solid

Lebih lanjut, Mahfud menuturkan penyelenggaraan pemilu demokratis membutuhkan transparansi informasi. Menurut dia, aspirasi rakyat hanya dapat ditangkap, dipertajam, dan direspon oleh peserta Pemilu jika ada transparansi dan akuntabilitas informasi.

“Para pelaku politik dan lembaga negara harus mengkomunikasikan kinerjanya agar pemilih dapat menilai dan menentukan pilihannya secara tepat,” ungkap dia.

Apalagi, kata Mahfud, pemilu pada hakikatnya adalah momentum kompetisi politik yang sangat dinamis. Suatu kompetisi, kata dia, selalu diwarnai dengan naiknya suhu sosial yang dapat mengancam demokrasi itu sendiri, jika tidak dikelola dengan baik.

“Salah satu hal penting untuk menjaga suhu sosial adalah dengan menyajikan informasi yang benar secara objektif dengan memperhitungkan konsekuensi sosial dengan beredarnya suatu informasi di masyarakat,” pungkas Mahfud.